Senin, 19 Maret 2018

KHUSYUK: Ribuan Umat Hindu Merayakan Nyepi dengan Damai


Malang: Ribuan umat Hindu se-Malang Raya mengikuti Upacara Tawur Agung Kesanga di Lapangan Jungo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu (16/03/2018). 

Upacara ini merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Saka Warsa 1940. Perayaan Nyepi kali ini mengangkat tema "Melalui Catur Brata Penyepian Kita Tingkatkan Soldaritas sebagai Perekat Keberagaman dalam Menjaga Keutuhan NKRI".


Ritual ini diadakan sebelum umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian. Upacara ini diikuti ribuan umat Hindu se-Malang Raya. 


Upacara ini bertujuan untuk mensucikan bhuana agung dan bhuana alit supaya saat melaksanakan catur brata penyepian nanti, pikiran dan perkataan serta perbuatan benar-benar suci.


Selain itu, upacara ini juga bertujuan agar umat Hindu dapat introspeksi diri terhadap berbagai kekurangan dimasa sebelumnya.



Selasa, 06 Maret 2018

Bak Tamu Tak Diundang, Festival Pekan Das Brantas XI Tergenang Banjir

Minggu,04/03/2018-  Festival Pekan Das Barantas XI merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Teknik Pengairan Universitas Brawijaya. Dalam kegiatan ini, masyarakat diharapkan mengetahui penting sungai Das Brantas yang ada di Kota Malang. Festival ini terbagi menjadi 3 sub acara yaitu Garage Sale, Pameran, dan Pentas Seni. Garage Sale digunakan untuk menukarkan air dan sampah dengan barang bekas yang layak pakai. Pameran  digunakan  untuk menampilkan kondisi Das Barantas saat ini.

 Festival yang diikuti beberapa komunitas peduli sampah dan air ini diadakan di Lapangan Plasa Merjosari mulai pukul 10.00-16.00 tidak berjalan dengan mulus.Bagaimana tidak, cuaca Kota Malang tiba-tiba diguyur hujan pada pukul 13.00 WIB. Hujan lebat disertai angin kencang menghentikan Festival Pekan Das Brantas. 

Panitia dan mahasiswa serta masyarakat yang terlibat berhamburan meninggalkan tempat acara. Lapangan tergenang banjir setinggi 2-5 cm. Selain itu, angin kencang juga merobohkan beberapa penyanggah panggung. Hal tersebut merugikan panitia dan terpaksa menghentikan acara ini sampai banjir mulai menyusut.

 

 

Menikmati Kuliner Hitz Malang di Kedai Oranye

Malang merupakan salah satu kota yang terkenal dengan kota pendidikan. Banyak pelajar yang berbondong-bondong datang ke Malang untuk mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan. Selain pendidikan, Malang juga menyajikan berbagai destinasi wisata yang identic dengan kesejukkan kota Malang. Tak lengkap rasanya bila tidak membahas kuliner yang ada di Malang. Banyak kuliner di Malang yang patut di coba oleh mahasiswa. Entah itu hanya nongkrong atau memang tempat makan yang cocok di kantong mahasiswa. Namun teman-teman semua harus pandai memilih tempat nongkrong ya! Kebanyakkan dari kedai-kedai di Malang menyediakan fastfood yang tentunya kurang baik bukan untuk kesehatan terutama anak kos. 

Jangan khawatir! tidak semua kedai menyajikan fastfood loh! Salah satunya adalah Kedai Oranye, di Kedai Oranye ini teman-teman bisa menikmati berbagai olahan enak dan tentunya sehat. Karena di Kedai Oranye tidak menyajikan fastfood. Selain enak dan sehat, Kedai Oranye juga cocok dijadikan tempat kota nongrong, karena tempatnya strategis loh! Kedai Oranye ini berada di Jalan Suropati Nomor 15 Malang, jika susah untuk menemukan Kedai Oranye ini, teman-teman bisa datang ke Tugu Balai Kota Malang, tepatnya di dekat SMA 4 Malang. Dengan membawa uang sekitar Rp. 25.000 teman-teman sudah bisa mendapat satu porsi omelet daging sosis dan semangkuk es buah yang tentunya sangat menyegarkan.

Bukan hanya itu menu yang disajikan, di Kedai Oranye teman-teman juga dapat memesan seporsi pizza yang tentunya dengan harga yang cocok dengan kantong mahasiswa. Lantas kenapa kedai ini bernama Kedai Oranye? Jawabannya adalah favorit. Jadi pemilik Kedai Oranye ini sangat menyukai warna Oranye. Wah!! Menarik ya ternyata. Jika teman-teman ingin datang namun masih ragu, kunjungi dulu akun instagramnya. Pastinya teman-teman dapat melihat menu yang bikin teman-teman ngiler deh!

Selasa, 27 Februari 2018

Jelajah Kampung Wisata Edukasi Glintung Go Green



Berbicara tentang Kampung 3G ( Glintung Go Green) yang diresmikan sebagai Kampung Konservasi Air pertama di Indonesi oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Tjahjo Kumolo ini takkan ada habisnya. 
Bagaimana tidak, kampung ini menjadi model satu-satunya sebagai kampung percontohan dunia. Mulai dari permasalahan lingkungan seperti banjir dapat diatasi dengan sumur resapan yang dibangun dibeberapa titik lorong kampung. Tak hanya itu, kampung yang dahulu terkenal dengan angka kriminalitasnya yang tinggi ini sekarang secara drastis berubah menjadi kampung yang maju. Selain itu terdapat bangun baru yang bernama joglo yg digunakan untuk workshop  dibangun atas bantuan dari BUMN. 
 Tak sampai disitu saja, PT Jasa Tirta 1 juga memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Pico Hidro yang dipasang di sungai kecil kampung ini.

Tidak berfokus pada masalah itu saja, kampung ini terbilang tidak monoton buktinya kampung ini menyediakan beberapa spot foto bagi Instagram able tetapi masih dalam lingkup edukasi. Ada salah satu spot foto yang unik yaitu penyemprotan air yang terlihat seperti kabut yang akan menghasilkan pelangi menarik para pengunjung untuk mengunjungi kampung ini dipagi hari.
Berlanjut spot foto terbaru yaitu ECo Edu Park sebuah taman edukasi yang dibagun atas bantuan dari Bank BRI ini wajib dikunjungi karena dari sini kita dapat menambah wawasan tentang tanaman hidroponik.
Tarif pengunjung menuju Kampung Glintung ini dibrandol cukup mahal, hal tersebut dikarenakan banyak pembelajaran yang dapat diambil dari kampung ini. Biasanya pengunjung yang datang berjumlah 10-30 orang akan dikenai tarif Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.500.000. Dari hal tersebut dapat simpulkan bahwa pembelajaran yang disediakan oleh kampung ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan. Bagaimana berminat berkunjung kampung edukasi ini?

x